Minggu, 23 Maret 2014

Wisata Unik Dan Indah Di Provinsi Sulawesi Barat

Pantai Dato Majene

Pantai Dato adalah salah satu obyek wisata alam yang sangat menarik di Majene Sulawesi Barat , selain itu ditemukan juga obyek wisata alam lainnya seperti Puncak Salabose, Pantai Barane, Air terjun Malle, Pantai Baluno, Pantai Pacitan, Air Terjun Limboro, Pasir Putih Bonde bonde, Permandian Air Panas Makula serta Obyek wisata sejarah Makam Raja-raja Banggae.

Pantai Palippis

Pantai Palippis dikenal dengan keindahan panorama alam laut yang sangat eksotis. Pantai Palippis yang terletak di jalan poros Provinsi Sulawesi Barat , tepatnya di Desa Bala Kecamatan Balanipa ini sekitar 20 Km dari ibu kota Kabupaten Polewali Mandar, selain hamparan pasir putih yang memanjang, di sepanjang pantai tampak juga keindahan alam perbukitan dan batu karang dengan tebing dan goa alam di Lawuang yang memanjang dan bersambung dengan pantai Palippis (kurang lebih sepanjang tiga kilo meter) , di kawasan ini dapat juga ditemukan tebing karang yang menyerupai ngarai, gua kelelawar yang terletak di atas bukit yang membentang tidak jauh dari bibir pantai.Kabupaten Polewali Mandar, sebagai kabupaten yang memiliki kekhasan kebudayaan maritim dilengkapi dengan pulau – pulau yang bertebaran di sepanjang pantai Polewali. Tercatat sedikitnya ada 6 pulau – pulau kecil mulai dari Pulau Battoa, Pulau Tangnga, Pulau Tosalama’, Pulau Gusung Toraja dan Pulau Karamasang serta Pulau panampeang yang bisa dijangkau dengan menggunakan kendaraan perahu motor milik warga yang menjangkar di Kecamatan Binuang dan Kecamatan Polewali dengan jarak tempuh sekitar setengah jam perjalanan. Yang menarik dari pulau ini, selain keindahan alamnya, beberapa diantaranya pulau – pulau ini hingga kini belumlah berpenghuni.sehingga cukup refresentatif untuk ditemapti bersantai atau rekreasi bersama keluarga ditemani semilir angin laut dan debur gelombang yang lembut, tenang dan bersahabat seraya memancing, berjemur dan berenang.

Perahu Sandeq

Perahu Sandeq juga adalah sebuah ikon kehebatan maritim masyarakat Mandar, kehebatan para pelaut ulung Mandar dibuktikan melalui pelayaran yang menggunakan perahu bercadik ini. Dalam keseharian perahu Sandeq digunakan untuk mencari nafkah di laut yang terdalam sekalipun. Tercatat dalam sejarah perahu Sandeq telah terbukti sanggup berlayar hingga ke Singapura, Malaysia, Jepang dan Madagaskar, Australia, Amerika.
Sandeq, perahu tradisional Mandar merupakan warisan leluhur sebagai sarana para nelayan untuk mencari ikan di laut sebagai mata pencaharian, sebagai sarana transportasi para pedagang pada masa silam mengarungi lautan untuk menjual hasil bumi. Perahu Sandeq, mempunyai ciri khas yang membedakan dengan kebanyakan perahu bercadik lainnya.
Sandeq yang menjadi kebanggaan masyarakat Mandar, selain ia memiliki bentuk yang elok nan cantik dengan panjang kurang lebih 9 – 16 meter dengan lebar 0,5 – 1 meter, dikiri-kanannya dipasang cadik dari bambu sebagai penyeimbang ,mengandalkan dorongan angin yang ditangkap layar berbentuk segitiga , mampu dipacu hingga kecepatan 15 – 20 Knot atau 30 – 40 Km perjam .. Sehingga sebagai perahu layar yang tercantik dan tercepat juga mampu menerjang ombak yang besar sekalipun.
Sandeq juga sanggup bertahan menghadapi angin dan gelombang saat mengejar kawanan ikan tuna. Saat musim ikan terbangbertelur, nelayan menggunakan sandeq untuk memasang perangkap telur dari rangkaian daun kelapa dan rumput laut, atau berburu rempah-rempah hingga Ternate dan Tidore untuk dibawa ke bandar Makassar

Air Terjun Indoranoang
 

Air Terjun Indo Ranoang memiliki bentuk bersusun. Air terjun ini berada dalam lokasi yang sama dengan pemandian Limbong, dimana air terjun ini merupakan sumber air dari pemandian tersebut

Air Terjun Limbong Kamandang
 

Terletak di Desa Kurrak, Kecamatan Tapango, Kabupaten Poliwali Mandar, Propinsi Sulawesi Barat.
Berjarak tempuh sekitar satu setengah jam perjalanan dari kota Poliwali Mandar melalui Wonomulyo, Pelitakan Tapango, Riso dan Kalimbua. Kondisi jalan kesana cukup baik dan dapat dilalui kendaraan roda empat dan dua.

Air Terjun Mambuliling
 

Air Terjun Mambulilin berada di lembah Gunung Mabulilling yang bertetangga dengan gunung Ganda Dewata Terletak di Desa Mambuliling, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Propinsi Sulawesi Barat.
Berjarak sekitar 7 km dari ibukota kabupaten Mamasa

Air Terjun Sambabo

Air Terjun Sambabo berada pada ketinggian 400 m dan memiliki panorama yang indah karena berada di lereng gunung di antara gunung dan batu besar yang terjal dan hutan yang masih lestari. Air terjun ini bertingkat tiga dengan ketinggian sekitar 300 m.
Konon air terjun ini memiliki penjaga berupa burung raksasa yang menghuni gua batu dibalik derasnya air terjun , burung ini sekali keluar dalam setahun menjalajahi wilayah sekitarnya sampai pantai barat Sulawesi diteluk Mandar. Air terjun ini diberi nama Samba Botto disingkat Sambabo karena burung raksasa ini mengembarai wilayah luas dalam Bahasa Bambang “ Ussambai Botto “.Anda Bisa Memesan Tiket Ke Tempat Wisata Ini Travel kami Di Ciledug

Tidak ada komentar:

Posting Komentar